
Kita
semua nya pasti pernah merasakan dong buang air kecil secara terus
menerus?? Ternyata itu bukan hal yang sepele gan.. Bisa saja agan
berpotensi terkena Diabetes Insipidus. Sudah Banyak yang berpotensi
terkena Diabetes Insipidus tapi kebanyakan dari mereka terlalu
menganggap remeh hal ini. Padahal hal ini dapat sewaktu2 membahayakan
jiwa siapa saja dan tidak memandang umur.
Pertama kita harus tau
dulu salah satu fungsi ginjal dan hormon yang mengatur nya. Makanan dan
minuman yang kita konsumsi akan dicerna oleh saluran pencernaan. Yang
berguna bagi tubuh akan diserap masuk ke dalam darah dan digunakan untuk
proses metabolisme. Sedangkan yang tidak dapat diserap ataupun
sisa-sisanya (ampas), akan dibuang dalam bentuk tinja. Ada berbagai
hormon yang ikut mengatur pengeluaran urin. Salah satunya yang penting
adalah hormon anti diuretik (ADH = anti diuretic hormon) atau lebih
dikenal dengan nama vasopresin. Anti diuretik berarti menahan cairan.
Bila
tubuh mendeteksi jumlah cairan di dalam tubuh melebihi normal, maka
vasopresin akan dikeluarkan ke dalam darah. Namun sebaliknya, bila
terdeteksi jumlah cairan dalam tubuh kurang dari normal, maka vasopresin
tidak akan dikeluarkan ke dalam darah. Vasopresin yang ada dalam darah
berguna untuk meningkatkan permeabilitas epitel duktus pengumpul ginjal
(salah satu komponen ginjal) terhadap air, sehingga jumlah urin yang
dihasilkan meningkat.
Sekarang kita telah mengetahui tentang
salah satu fungsi ginjal dan homon yang mengaturnya. Hal ini menjadi
dasar bagi kita untuk dapat mengerti dengan baik tentang diabetes
insipidus.
Apa itu Diabetes Insipidus?Diabetes
Insipidus adalah suatu kelainan dimana terdapat kekurangan hormon
antidiuretik yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan
pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat encer (poliuri).
Ada dua macam diabetes insipidus, yaitu :
1.Diabetes insipidus sentralis, dimana terjadi penurunan pembentukan hormon antidiuretik atau vasopresin.
2.Diabetes
insipidus nefrogenik, dimana kadar hormon antidiuretik normal tetapi
ginjal tidak memberikan respon yang normal terhadap hormon ini.
Penyebab diabetes insipidus sentralis, antara lain :
1.Tumor-tumor pada hipotalamus
2.Tumor-tumor besar hipofisis dan menghancurkan nukleus-nukleus hipotalamik
3.Trauma kepala
4.Cedera operasi pada hipotalamus
5.Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak
6.Penyakit-penyakit granulomatosa
Penyebab diabetes insipidus nefrogenik antara lain:
1.Penyakit
ginjal kronik (penyakit ginjal polikistik, medullary cystic disease,
pielonefretis, obstruksi/sumbatan ureteral, gagal ginjal lanjut
2.Gangguan elektrolit (hipokalemia, hiperkalsemia)
3.Obat-obatan (litium, demoksiklin, asetoheksamid, tolazamid, glikurid, propoksifen)
4.Penyakit sickle cell
5.Gangguan diet
Apa Gejala dari diabetes insipidus?
Rasa
haus dan pengeluaran air kemih yang berlebihan dan terlalu sering. Dan
seringkali hal tersebut adalah satu-satunya gejala. Diabetes insipidus
dapat timbul secara perlahan maupun secara tiba-tiba pada segala usia.
Sebagai
kompensasi hilangnya cairan melalui air kemih, penderita bisa minum
sejumlah besar cairan (3,8-38 L/hari). Jika kompensasi ini tidak
terpenuhi, maka dengan segera akan terjadi dehidrasi yang menyebabkan
tekanan darah rendah dan syok. Penderita terus berkemih dalam jumlah
yang sangat banyak, terutama di malam hari.
Bila
mengalami gejala-gejala seperti disebut di atas, pergilah ke dokter.
Dan dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk menyingkirkan
diabetes melitus (kencing manis) dilakukan pemeriksaan gula pada air
kemih.
Pemeriksaan yang paling
sederhana dan paling dapat dipercaya untuk diabetes insipidus adalah
water deprivation test. Selama menjalani pemeriksaan ini penderita tidak
boleh minum dan bisa terjadi dehidrasi berat. Oleh karena itu
pemeriksaan ini harus dilakukan di rumah sakit atau tempat praktek
dokter. Pembentukan air kemih, kadar elektrolit darah (natrium) dan
berat badan diukur secara rutin selama beberapa jam. Segera setelah
tekanan darah turun atau denyut jantung meningkat atau terjadi penurunan
berat badan lebih dari 5%, maka tes ini dihentikan dan diberikan
suntikan hormon antidiuretik.
Bagaimana Pemeriksaan Pada Diabetes Insipidus?
Ada beberapa pemeriksaan pada Diabetes Insipidus, antara lain:
Pemeriksaan yang paling sederhana dan paling dapat dipercaya untuk diabetes insipidus adalah water deprivation test.
Selama
menjalani pemeriksaan ini penderita tidak boleh minum dan bisa terjadi
dehidrasi berat. Oleh karena itu pemeriksaan ini harus dilakukan di
rumah sakit atau tempat praktek dokter.
Pembentukan air kemih, kadar
elektrolit darah (natrium) dan berat badan diukur secara rutin selama
beberapa jam. Segera setelah tekanan darah turun atau denyut jantung
meningkat atau terjadi penurunan berat badan lebih dari 5%, maka tes ini
dihentikan dan diberikan suntikan hormon antidiuretik.
Diagnosis diabetes insipidus semakin kuat jika sebagai respon terhadap hormon antidiuretik:
- pembuangan air kemih yang berlebihan berhenti
- tekanan darah naik
- denyut jantung kembali normal.
Apapun
pemeriksaannya, prinsipnya adalah untuk mengetahui volume, berat jenis,
atau konsentrasi urin. Sedangkan untuk mengetahui jenisnya, dapat
dengan memberikan vasopresin sintetis, pada Diabetes Insipidus Sentral
akan terjadi penurunan jumlah urin, dan pada Diabetes Insipidus
Nefrogenik tidak terjadi apa-apa.
Bagaimana mengobati diabetes insipidus?
Diabetes insipidus diobati dengan mengatasi penyebabnya.
Vasopresin
atau desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) bisa
diberikan sebagai obat semprot hidung beberapa kali sehari untuk
mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal. Namun, terlalu banyak
mengkonsumsi obat ini bisa menyebabkan penimbunan cairan, pembengkakan
dan gangguan lainnya.
Suntikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri.
Kadang
diabetes insipidus bisa dikendalikan oleh obat-obatan yang merangsang
pembentukan hormon antidiuretik, seperti klorpropamid, karbamazepin,
klofibrat dan berbagai diuretik (tiazid). Akan tetapi obat-obat ini
tidak mungkin meringankan gejala secara total pada diabetes insipidus
yang berat.
sumber