Ada 2 macam pigmen rambut, yaitu :
1.Pigmen eomelanin..Pigmen
eomelanin biasanya terdapat pada orang-orang berkulit berwarna, seperti
Asia, Arab, India dan sebagainya. "Pigmennya berwarna gelap, hitam.
Jadi, rambut dan kulitnya pun berwarna gelap."
2.Pigmen feomelanin..Pigmen ini
terdapat pada orang-orang kulit putih. "Pigmennya berwarna kuning. Tapi,
bukan berarti mereka tidak punya pigmen eomelanin. Mereka tetap punya,
tapi prosentasinya sedikit.
Orang Asia juga punya pigmen feomelanin, meski tidak banyak. Kan tidak
semua orang Asia berkulit dan berambut hitam."Di kepala, banyak sekali
akar rambut. Nah, ada sebagian yang memang tidak bisa memperoduksi
pigmen. Misalnya pada kasus albinism (albio) dan vitiligo. Albino adalah
orang yang tidak mempunyai pigmen dan seluruh kulit dan rambutnya
putih, sementara vitiligo hanya sebagian yang putih. "Ini juga faktor
genetik dan nggak bisa disembuhkan."Jika kadar pigmennya kurang, rambut
pun akan semakin pirang dan kemudian putih, beruban.
Biasanya, uban muncul pada orang tua, karena produksi melaninnya memang
sudah mulai berkurang. Metabolisme untuk memproduksi pigmen sudah mulai
lambat atau bahkan tidak ada lagi.Ada orang yang sudah tua tapi belum
beruban atau hanya muncul sedikit, tapi ada pula yang masih muda tapi
rambutnya sudah ubanan semua. Ini juga karena faktor genetik. Jika belum
banyak uban meski sudah tua, berarti metabolisme pembentukan pigmennya
memang bisa bertahan lama.
Hal - hal yang memicu terjadinya uban, antara lain :
- Faktor Genetik
- Penyakit imunologi anemia pernisiosa, yakni jenis kekurangan darah yang sering menyebabkan rambut beruban•- Adanya kelainan metabolisme, misalnya gangguan tiroid atau kurang gizi. Kurang gizi bisa membuat jumlah enzim pembetuk pigmen berkurang,•- Pemakain zat kimia, misalnya cat rambut
- Pemakaian jenis sampo yang banyak mengandung sulfur yang tinggiSecara medis, uban juga tidak bisa diobati. Jika penyebabnya faktor genetik, yang bisa dilakukan hanyalah mencat rambut. "Sebaiknya jangan mencabut uban, karena justru akan mengurangi jumlah helai rambut".
Ada beberapa cara untuk mengatasi uban, antara lain :
1. Pengecatan rambut, tentu, cat rambut memiliki efek samping.
Berdasarkan bahannya, cat rambut dibagi dua, yakni : cat rambut dari
bahan kimia, Cat rambut dari zat kimia selama ini disebut-sebut bisa
menyebabkan kanker darah. Meskipun sebetulnya belum bisa dibuktikan
secara pasti. Yang pasti, cat rambut bisa memicu eksim kontak
(dermatitis kontak). "Timbul rasa gatal, biasanya dari kepala, terus ke
muka dan bisa pula badan. Bahkan, pada bentuk yang agak hebat, timbul
urtikaria (bengkak biduran), yang cepat menjalar. Begitu pakai, langsung
bengkak biduran di kulit kepala, sampai akhirnya bengkak pada saluran
pernapasan yang bisa berakibat fatal." Sementara kalau eksim, tipenya
lambat. "Sekarang kena cat rambut, besoknya baru gatal-gatal."Disarankan
sebelum memakai cat rambut sebaiknya dicoba dulu di belakang telinga.
"Oleskan dan biarkan selama 24 jam. Kalau tidak ada timbul rasa gatal
atau pembengkakan, berarti cocok.- cat rambut dari tumbuh-tumbuhan
(hena)Jenis kedua adalah cat rambut dari tumbuhan, yang biasa disebut
hena. "Ini lebih aman, karena mengandung substansi organik dari
tumbuh-tumbuhan alam. Efek sampingnya tidak terlalu banyak. Hena ini
juga mengisi bagian dalam rambut. Sementara cat rambut kimiawi, hanya
melapisi bagian luar rambut, tidak bisa meresap ke dalam rambut.
"Ada 2 jenis cat rambut yaitu :
- Semi permanent, bersifat sementara sehingga dicuci beberapa kali juga akan hilang.
- Permanen, bersifat abadi ( tahan lama ) tetapi tetap harus diulang setiap sekitar 3-4 minggu.
Mengecat rambut dapat dilakukan kapan saja, asal kualitas rambut
diperhatikan. Misalnya kalau rambut terlalu kering, sebaiknya pakai
kondisioner (pelembab). Juga, harus mengetahui perawatan pencuci rambut.
Misalnya, gunakan sampo yang tidak terlalu alkalis (terlalu berbusa),
sehingga malah membuat rambut jadi terlalu kering. Tapi kalau sudah ada
tanda-tanda rambut porous (rapuh), pengecatan harus dihentikan, tunggu
sampai rambut baru tumbuh.2. Pengobatan secara tradisional, pakailah
air santan kelapa, kelapa parutnya juga diambil dicampur dengan santan,
tambahkan air nanas, air jeruk nipis. Pakailah untuk keramas 2x
seminggu. Hasil perasan bisa dipakai berkali-kali.
No comments:
Post a Comment